Mengetahui Perbedaan Margarine, Butter, dan Shortening – Untuk kalian yang sedang belajar memasak pasti mengalami sedikit kesulitan dalam membedakan butter, margarine, dan shortening. Karena bingung dan tidak bisa membedakannya, tidak sedikit orang, khususnya ibu-ibu, menyamaratakan bahan makanan ini karena ketiganya sama-sama terbuat dari lemak dan sering digunakan dalam pembuatan kue.
Agar kalian dapat membedakannya berikut adalah perbedaan antara Margarine,Butter,dan Shortening.
1. Bahan dasar
Di lihat dari bahan dasar pembuatannya saja ketiganya sudah berbeda. Butter atau lebih dikenal dengan nama mentega berasal dari lemak hewan seperti sapi.
Untuk margarine, bahan dasar pembuatannya berasal dari lemak nabati seperti kelapa sawit. Karena itulah warna margarine lebih kuning dari mentega.
Sementara untuk shortening atau kita biasanya menyebutnya dengan mentega putih, bahan dasarnya bisa berasal dari lemak hewan, lemak nabati, atau pun percampuran dari keduanya.
2. Aroma
Kemudian ada Perbedaan aroma, menurut http://food-rules.com/ Butter memiliki aroma gurih dan creamy yang khas dan dapat kamu jumpai di produk olahan susu sapi.
Margarine tidak memiliki aroma yang khas seperti butter. Karena itulah para produsen margarine sering menambahkan butter hanya untuk mendapatkan aroma yang khas.
Sementara shortening atau mentega putih tidak memiliki aroma sama sekali.
3. Kandungan lemak dan air
Butter mengandung sekitar 80 persen lemak susu dan 20 persen air. Kandungan lemak hewan yang tinggi membuat jumlah lemak jenuh dalam butter pun cukup tinggi. Jadi, ada baiknya jika kamu tidak terlalu sering menggunakan mentega untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Margarine mengandung sekitar 80 persen – 90persen lemak dan 16 persen air. Karena terbuat dari lemak nabati, kandungan lemak jenuh dalam margarine tidak setinggi jumlah lemak jenuh dalam butter.
Shortening sendiri mengandung 99 persen lemak dan 1 persen air. Kandungan lemak yang penuh membuat kadar air dalam mentega putih tidak sebanyak yang terdapat pada butter dan margarine.
4. Titik Leleh
Titik leleh butter terdapat pada suhu 33-35 derajat celcius. Karena itu butter akan meleleh dengan mudah jika di simpan dalam suhu ruang. Lebih baik simpanlah butter dalam lemari pendingin.
Titik leleh margarine terdapat pada suhu 37-42 derajat celcius. Tidak akan meleleh jika kamu menyimpannya dalam suhu ruang. Tapi akan jauh lebih baik jika menyimpannya dalam lemari pendingin.
Titik leleh shortening terdapat pada suhu 40-44 derajat celcius. Meskipun tidak mudah meleleh, ada baiknya jika menyimpannya di kulkas.
5. Tekstur
Yang terakhir adalah perbedaan tekstur, melansir dari http://faltayresto.net Tekstur butter yang tidak creamy sering membuatnya dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan berbagai macam masakan, kue, dan roti. Butter juga sering di jadikan sebagai bahan olesan roti dan martabak.
Sama seperti butter, margarine yang memiliki tekstur agak creamy lebih sering di jadikan sebagai olesan dan bahan dasar pembuatan kue dan roti.
Shortening yang bertekstur lebih padat, creamy, dan konsisten sering di jadikan sebagai bahan utama pembuatan buttercream. Buttercream sendiri merupakan campuran antara mentega putih, gula halus, dan pewarna makanan yang sering digunakan untuk menghias dan menambah cita rasa kue.