Makanan Khas Sulawesi Yang Di Jamin Bikin Ketagihan
Makanan Khas Sulawesi Yang Di Jamin Bikin Ketagihan – terkenal dengan rasanya yang pedas dan asam. Wisatawan dapat meinkmati indahnya panorama alam Sulawesi Tengah dengan sajian makanan yang menggugah selera. Selain memanjakan mata, Sulawesi Tengah juga dapat memanjakan lidah para pengunjung. Rasa asam dan pedas yang terkenal pada makanan khas Sulawesi Tengah dapat membangkitkan semangat liburan wisatawan ketika berkunjung ke Sulawesi Tengah.
Sulawesi Tengah atau biasa disingkat Sulteng adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi Sulawesi Tengah adalah Palu. Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua provinsi di Pulau Sulawesi.
Memiliki wilayah terluas, Sulawesi Tengah terus berupaya untuk menyajikan tempat wisata indah yang kemudia dapat dijadikan sebagai ciri khas dari daerah tersebut dan tentunya mengutamakan untuk selalu menyajikan makanan khas daerah Sulawesi Tengah kepada pendatang.
Setiap daerah mempunyai makanan khas daerahnya masing-masing, begitu pula dengan Sulawesi Tengah. Makanan khas daerah Sulawesi Tengah memiliki ciri khasnya masing-masing yang bisa menarik wisatawan untuk datang berkunjung mencicipi makanan khas daerah tersebut. Salah satu bahan makanan yang terkenal di daerah Sulawesi Tengah yakni sagu. Sagu dapat diolah menjadi beragam makanan dan camilan yang lezat.
Pedas dan asam yang menjadi ciri khas makanan Sulawesi Tengah dapat membuat para pendatang menjadi betah dan selalu ingin mengunjungi daerah tersebut sebagai tujuan liburan. Makanan khas selalu menjadi sesuatu yang utama untuk dicoba ketika berkunjung ke suatu daerah, tak terkecuali dengan makanan khas daerah Sulawesi Tengah.
Ragil Imam Wibowo berbagi cerita tentang makanan tradisional. Juru masak yang akrab dikenal sebagai Chef Ragil itu menceritakan, makanan tradisional yang menggunakan bahan lokal.
“Resepnya minimal sudah 100 tahun, serta menunjukkan lokasi tertentu makanan berasal,” katanya saat sesi bincang seminar daring bertema “Tak Kenal Maka Tak Bangga: Mengenal Sumber Pangan Lokal dan Makanan Tradisional Indonesia”, Kamis, 21 Mei 2020.
Chef Ragil menjelaskan, makanan tradisional selalu mengena dalam pikiran masyarakat. “Selalu diingat oleh masyarakat setempat, saat merantau membuat ingatan ingin pulang,” tuturnya.
Menurut dia, keberadaan makanan tradisional tetap terjaga bila terus ada penikmatnya. “Selama kita senang dan ekplorasi, makanan itu akan terus ada,” katanya. Namun demikian, tantangan makanan tradisional Nusantara adalah terkait kesan.
Makan tradisional itu bukan enggak keren,” kata Ragil, pemenang Asian Cuisine Chef of the Year 2018. Padahal, Ragil menjelaskan, bahwa makanan tradisional yang menggunakan bahan lokal sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
“Bahan lokal tidak modifikasi bagus untuk kesehatan,” tuturnya. Ia menambahkan, hal itu terkait campuran rempah-rempah yang memiliki khasiat juga sebagai obat alami.
Manajer Program Pertanian Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia Puji Sumedi Hanggarawati menjelaskan pangan Nusantara adalah bagian dari budaya. “Kita (Indonesia) punya banyak jenis karbohidrat,” katanya.
Mengutip data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Puji menjelaskan ada 5.529 sumber daya hayati tanaman pangan. Sedangkan menurut Badan Ketahanan Pangan, ada 100 jenis sumber karbohidrat di Indonesia. “Ada juga 100 kacang-kacangan, 250 sayuran, 450 buah-buahan. Sampai tahun 2020 itu yang baru dikonsumsi,” ujarnya.
Puji mencontohkan, salah satu sumber pangan di Nusa Tenggara Timur. Sorgum adalah sumber pangan yang mengandung karbohidrat. “Sorgum memiliki nutrisi tinggi, adaptif dan memiliki akar budaya yang kuat dengan masyarakat lokal. Pangan adalah hak asasi manusia,” katanya.